POLARISASI
1. Pengertian
Polarisasi Cahaya
Polarisasi adalah
proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah. Tidak seperti interferensi dan difraksi yang dapat
terjadi pada gelombang transversal dan longitudinal, efek
polarisasi hanya dialami oleh gelombang transversal. Cahaya dapat mengalami
polarisasi menunjukkan bahwa cahaya termasuk gelombang transversal. Pada cahaya
tidak terpolarisasi, medan listrik bergetar ke segala arah, tegak lurus arah
rambat gelombang. Setelah mengalami pemantulan atau diteruskan melalui bahan
tertentu, medan listrik terbatasi pada satu arah. Polarisasi dapat terjadi
karena pemantulan pada cermin datar, absorpsi selektif dari bahan polaroid, dan
bias kembar oleh kristal.
2. Polarisasi
karena Pembiasan dan Pemantulan
Polarisasi cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan transparan akan maksimum bila sinar pantul tegak
lurus terhadap sinar bias. Sudut datang dan sudut pantul pada saat polarisasi
maksimum disebut sudut Brewster atau sudut polarisasi (iP).
Arah sinar pantul (iP) tegak lurus dengan sinar bias (r ‘), maka berlaku:
iP + r ‘ = 90o ………………………………………………..
(1)
atau
r ‘ = 90o – iP
Menurut Snellius:
n = tan iP
dengan:
n = indeks bias
relatif bahan polarisator terhadap udara
iP = sudut pantul
r ‘ = sudut bias
Pada tahun 1812
Francois Arago membuat salah satu filter polarisasinya yang pertama yang dibuat
dari lembaran kaca yang ditumpuk.
3. Polarisasi
karena Pembiasan Ganda (Bias Kembar)
Bias ganda merupakan
sifat yang dimiliki beberapa kristal tertentu (terutama kalsit) untuk membentuk
dua sinar bias dari suatu sinar datang tunggal. Sinar bias (ordinary ray)
mengikuti hukum-hukum pembiasan normal. Sinar bias lain, yang dinamakan sinar
luar biasa (extraordinary ray), mengikuti hukum yang berbeda. Kedua sinar
tersebut bergerak dengan kelajuan yang sama, di mana cahaya sinar biasa
terpolarisasi tegak lurus terhadap cahaya sinar luar biasa.
4. Polarisasi
karena Absorpsi Selektif
Cahaya yang
terpolarisasi bidang bisa diperoleh dari cahaya yang tidak terpolarisasi dengan
menggunakan bahan bias ganda yang disebut polaroid. Polaroid terdiri atas
molekul panjang yang rumit yang tersusun paralel satu sama lain. Jika satu
berkas cahaya terpolarisasi bidang jatuh pada polaroid yang sumbunya membentuk
sudut θ terhadap arah polarisasi datang, amplitudonya akan diperkecil sebesar
cos θ. Karena intensitas berkas cahaya sebanding dengan kuadrat amplitudo, maka
intensitas terpolarisasi bidang yang ditransmisikan oleh alat polarisasi
adalah:
I = I0 cos2 θ …………………………………………………
(3)
dengan I0 adalah intensitas datang. Alat polarisasi
menganalisis untuk menentukan apakah cahaya terpolarisasi dan untuk menentukan
bidang polarisasi adalah polaroid.
Cahaya yang tidak
terpolarisasi terdiri atas cahaya dengan arah polarisasi (vektor medan listrik)
yang acak, yang masing-masing arah polarisasinya diuraikan menjadi komponen
yang saling tegak lurus. Ketika cahaya yang tidak terpolarisasi melewati alat
polarisasi, satu dari komponen-komponennya dihilangkan. Jadi, intensitas cahaya
yang lewat akan diperkecil setengahnya karena setengah dari cahaya tersebut
dihilangkan.
I = 1/2 I0 …………………………………………………….. (4)
5. Polarisasi
karena Hamburan
Hamburan didefinisikan
sebagai suatu peristiwa penyerapan dan pemancaran kembali suatu gelombang
cahaya oleh partikel. Fenomena yang menerapkan prinsip ini antara lain warna
biru pada langit dan warna merah yang terlihat ketika Matahari terbenam.
Penghamburan cahaya
oleh atmosfer bumi bergantung pada panjang gelombang (λ). Untuk
partikel-partikel dengan panjang gelombang yang jauh dari panjang gelombang
cahaya, misalnya molekul udara, hal itu tidak menjadi rintangan yang terlalu
besar bagi λ yang panjang dibandingkan dengan λ yang pendek. Penghamburan yang
terjadi berkurang menurut 1 / λ4 . Matahari
memberikan sinar putih yang dihamburkan oleh molekul udara ketika memasuki
atmosfer bumi. Sinar biru dihamburkan lebih banyak daripada warna lain,
sehingga langit tampak berwarna biru. Ketika Matahari terbenam, berada di
kerendahan langit, cahaya dari akhir spektrum biru dihamburkan. Matahari
terlihat berwarna kemerahan karena warna dari akhir spektrum lewat ke mata
kita, tetapi warna biru lolos. Proses penghamburan yang terjadi menjelaskan
polarisasi cahaya langit.
Komentar
Posting Komentar